Sabtu, 26 Oktober 2013

Manusia dan Kebudayaan Indonesia: Pemahaman, peguasaan Manusia Indonsia sebagai Insani Budaya, yang tumbuh dan berkembangdalam Masyarakat Indonesia yang ragam/masyarakat yang “majemuk” serta masyarakat yang beradap, dalam hidup era peradaban manusia.


Manusia dan Kebudayaan Indonesia:

Pemahaman, peguasaan Manusia Indonsia sebagai Insani Budaya, yang tumbuh dan berkembangdalam Masyarakat Indonesia yang ragam/masyarakat yang “majemuk” serta masyarakat yang beradap, dalam hidup era peradaban manusia.


            “Manusia” merupakan satu-satunya  makhluk hidup ciptaan Tuhan di muka bumi yang memiliki budaya dan hidup bermasyarakat (plural society), mereka juga hidup dalam masyarakat yang beradap (civil society) yang hidup dalam era global atau mendunia. Sedangkan “Indonesia” sendiri merupakan nama yang berasal dari bahasa latin, yakni Indus yang berarti air, dan Nesos yang berarti pulau. Jadi yang di maksud dengan “Manusia Indonesia” adalah satu-satunya makhluk hidup ciptaan Tuhan di muka bumi yang memiliki budaya, hidup bermasyarakat (plural society), hidup dalam masyarakat beradap (civil society) yang hidup dalam era global atau mendunia tepatnya di Indonseia yang merupakan wilayah kepulauan yang kaya akan air.
 Manusia merupakan makhluk yang unik, manusia adalah satu-satunya makhluk ciptaan Tuhan di muka bumi yang memiliki karakteristik (tabiat-tabiat khusus/khas) yang tidak dimiliki oleh makhluk lain. Karakteristik tersebut adalah manusia sebagai homo sapiens (hidup atau aktif), homo fabel (mrmiliki keterampilan untuk membuat peralatan), homo simbolicum (menggunakan bahasa), homo socius (sebagai makhluk yang akrab/keakraban), dan homo delegence (menyerahkan sebagian/seluruh kemampuannya kepada orang lain)
            “Manusia sebagai insani budaya”. Budaya berasal dari bahasa sansakerta “Budh” yang berarti bangun/jiwa. Budaya merupakan pedoman, pengarah, dan guide. Budaya juga merupakan social and culture learning. Budaya memiliki banyak pemikiran diantaranya pemikiran mitis atau simbolic, yakni pemikiran yang memiliki tanda-tanda abstrak, namun memiliki makna, kemudian pemikiran ontologis yakni pemikiran yang memiliki akhir, dan terakhir adalah pemikiran fungsi yakni pemikiran yang memiliki tugas dan kewajiban.
            Budaya dan manusia memiliki kaitan. Budaya pada alam sekitar memberikan warna pada manusia, sebaliknya manusia adalah makhluk hidup yang diciptakan Tuhan dan hidup di muka bumi yang tidak pernah mati dalam arti untuk memberikan warna pada lingkungan.
Manusia merupakan makhluk yang beradab (civil society) yang hidup dalam era peradaban manusia. Civil, civilization, berasal dari bahasa latin “civillus” yang berarti peradaban. Civilluz atau civil society dalam arti umum lebih mengacu pada pengetahuan atau ilmu science, yang terdiri atas objek, subjek, sasaran, dan metode.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar